Our Feeds

      Rabu, 01 Februari 2017

      Donasi untuk Operasi Mamah Pikri : Kado untuk Pikri si Anak Berbakti


                     
                             Ket. gambar : Bu Muhlat, bersama Bu Erni dan Relawan Bebenah Pendidikan


      Persembahan Relawan #BebenahPendidikan

      Oleh : Hafhah Shafya

      Donasi untuk Operasi Mamah Pikri : Kado untuk Pikri si Anak Berbakti

      Awalnya, kami tidak pernah menyangka akan dapat cerita tragis-insipratif tentang Pikri, si anak berbakti yang dua bulan terakhir harus rela intensif merawat ibunya, Bu Mulhat; termasuk bantu memandikan, membersihkan kotoran, mencari nafkah dari mengamen atau jual layang-layang di pantai. Karena saat ini, kondisi Bu Mulhat yang mengidap kanker payudara membuatnya hanya dapat berbaring di kasur.

      Pagi itu, Sabtu (28/01), kami, tim volunteer Bebenah Pendidikan Banten yang diadakan Lentera Surosowan sedang mempersiapkan kegiatan outdoor class di SDN Cikondang. Sambil menunggu semua persiapan rampung, salah satu rekan kami ngobrol-ngobrol dengan beberapa siswa yang sudah datang, diantaranya Davit, siswa kelas 5 SD yang juga temannya Pikri. Setahu kami, Pikri adalah anak yang ceria, kelihatannya baik-baik saja, Pikri tidak tampak sedang memikul beban berat seperti itu di usianya yang masih kelas 6 SD. Lebih memilukannya lagi, Davit bilang kalau sepertinya guru-guru disana pun tidak tahu kondisi Pikri dan Bu Mulhat karena guru. Pikri belum pernah ada yang menjenguk. Selama ini, Pikri memang tidak pernah menceritakan kondisinya, ia selalu menutupi keadaannya dan bersikap seakan semua baik-baik saja.

      Singkat cerita, dua rekan kami pergi untuk mengecek kondisi Bu Mulhat. Rumah Pikri hanya rumah petak, satu ruangan dengan satu kasur dan satu lemari kayu kecil. Bu Mulhat terbaring lemas di kasur. Kami pun berbincang dengan bantuan Bu Erni, adik ipar Bu Mulhat sebagai perantara karena pendengaran Bu Mulhat sudah mulai terganggu.

      Ternyata, Bu Mulhat merupakan seorang janda pekerja keras yang sehari-harinya banting tulang menumbuk emping demi membesarkan dua orang anaknya. Satu liter emping membuahkan hasil Rp 5000,- dengan kurun waktu pengerjaan selama satu jam. Memang, Bu Mulhat dapat tunjangan dari pemerintah atas dasar kategori janda dan tidak mampu, tetapi besarannya hanya Rp 600.000,-/enam bulan, itu pun dipotong biaya administrasi Rp 100.000,-. Untungnya, biaya sekolah Pikri gratis, tapi tetap saja pengeluaran selalu lebih banyak dari pendapatan, hal itulah yang tetap membuat Bu Mulhat ngeyel untuk mengemping meski sakit.

      “Saya juga kan kerjanya ngemping. Badan teh pegel-pegel kalo numbuk. Tapi kalau yang sehat kaya saya mah udah biasa, gak apa-apa, tapi Mamah Pikri mah kan sakit, jadi—“ Bu Erni mulai ikut menangis, tampak membayangkan kembali perjuangan kakak iparnya.Bu Erni dan suaminya merupakan satu-satunya keluarga yang masih mau ikut membantu Bu Mulhat dan telah merawat Pikri sejak kecil. Bu Erni menyayangkan pekerjaannya yang cuma mengemping dan suaminya yang cuma jaga bengkel sehingga belum bisa membantu Bu Mulhat secara finansial.

      Seingatnya, Bu Mulhat sudah lama sakit dan sudah melakukan tiga kali operasi. Operasi pertama dan kedua diduga masih merupakan tumor jinak, sedangkan operasi yang dilakukan tahun 2013 lalu merupakan operasi besar yang mengangkat sebelah payudara Bu Mulhat yang sudah sebesar batok kelapa, beratnya sekitar tiga kilo, seperti sedang gendong bayi, katanya. Berkat operasi-operasi itu, harta benda peninggalan orang tua Bu Mulhat yang diantaranya berupa kebun terjual habis.

      Selepas operasi terakhir pun, Bu Mulhat tidak pernah melakukan kontrol ke dokter karena keterbatasan biaya. Dan selama itu pula, Bu Mulhat tetap giat menafkahi anak-anaknya dengan usaha mengemping. Hingga tak dirasa, benjolan itu muncul lagi pada bekas jahitan operasi terakhir. Semakin lama benjolan itu makin membesar, kini benjolannya sudah sebesar kepal tangan dan menyebabkan dua bulan terakhir ini, Bu Mulhat benar-benar lemas dan panas dingin. Setiap sore matanya berair hingga penglihatannya terganggu. Setiap malam Bu Mulhat sulit untuk sekadar tidur, tetapi ia berusaha tetap shalat—bahkan shalat malam, mengaji, dan membasahi lidahnya dengan berdzikir. Bu Erni menduga Bu Mulhat sudah capek karena terus bekerja yang berat-berat.“Untungnya ada Pikri” Bu Erni meyampaikan kembali perkataan Bu Mulhat yang terbata-bata.
      Pikri, sejak dulu merupakan anak yang mandiri, penurut, pintar, rajin ke masjid. Pikri tidak pernah minta ini-itu, malah Pikri sering diam-diam bawa ukulele-nya dan cari uang di pantai. Biasanya setiap Sabtu-Minggu Pikri dan teman-temannya mengamen atau jual layang-layang di pantai. Dan menurut Bu Erni, sepulangnya Pikri dari mencari uang, Pikri bukan hanya menyetor uang, tapi juga sering bawa pulang minyak, sayur, bahkan beli bedak untuk adiknya.

      Dua bulan terakhir, pekerjaan Pikri harus lebih berat lagi karena ibunya sudah terlalu lemas untuk beraktivitas sendiri. Adik Pikri yang usianya masih 2 tahun pun dititipkan ke Ayahnya yang tinggal di desa sebelah. Di rumahnya yang tidak ada MCK, Pikri harus mengambil air ke masjid untuk memandikan ibunya. Pikri tetap menjadi si mandiri andalan Bu Mulhat.
      Esoknya, Minggu (29/01), para volunteer datang mengunjungi Bu Mulhat, memberi sedikit sembako, sekaligus berpamitan pulang. Saat kami tanya mengenai harapannya, dengan masih berusaha mengontrol tangisnya Bu Mulhat mengatakan bahwa ia hanya ingin hidup. Karena menurutnya, anak-anak membutuhkannya. 

      Sebagai tambahan, di pohon harapan yang sebelumnya panitia buat untuk menuliskan cita-cita anak-anak SDN Cikondang, kami menemukan satu cita-cita paling beda diantara yang lain—yang ternyata ditulis oleh Pikri. Di kolom cita-cita, Pikri menulis: Pengusaha nu bener.
      Anak seusia itu sudah berpikir menjadi pengusaha. Terlebih, imbuhan ‘nu bener’ (arti: yang baik) di akhir itu sukses membuat kami merinding.

      --------------------------------------
      Melihat kondisi keluarga Pikri dan Bu Mulhat yang menjadi keprihatinan bagi kita semua, maka kami, komunitas peduli masyarakat Banten yang bekerja sama dengan Yayasan Pelita Bulakan tergerak untuk mengajak teman-teman semua untuk ikut membantu meringankan beban Bu Mulhat yang membutuhkan tindak lanjut segera atas penyakit yang sedang dideritanya, serta membantu Pikri untuk menggapai cita-citanya sebagai balasan atas baktinya pada ibundanya selama ini.

      Donasi dapat disalurkan melalui:

      No. rek: 1022389943
      Bank: BRI Syariah
      a.n: Siti Annisa Rahmayani


      Konfirmasi donasi:
      CP: 085601066180 (Annisa)


      Terima kasih, InsyaAllah, sekecil apapun bantuan Anda akan dibalas-Nya. Sebagaimana janji-Nya yang mengatakan bahwa Ia akan membalas setiap kebaikan, sekalipun sebesar biji dzarrah.

      Gambar tentang kondisi bu Mulhat bisa di liat melalui link dibawah ini :

      https://goo.gl/XE9FoW


      Informasi lebih lanjut :

      WA : 085775073126 (Galung) / 083812765324 (Wahyu)
      Instagram: @lentera.surosowan
      www.lenterasurosowan.org

      Jumat, 23 Desember 2016

      SERAH TERIMA BANTUAN BUKU KE SAUNG BACA INSAN DESA


      gambar: Penandatangan Berita Acara Serah Terima Bantuan Buku

      Suatu kebahagian bagi segenap Komunitas Lentera Surosowan dan Saung Baca Insan Desa mendapat kunjungan hangat dari Ikatan Purnabhakti Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jajaran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Serang dan kawan-kawan pegiat literasi. Dalam kunjungan mereka, sekaligus penyerahan bantuan buku kepada Saung Baca Insan Desa binaan Komunitas Lentera Surosowan. Bantuan diberikan kepada tiga perpustakaan Komunitas yang dalam hal ini perpustakaan KITA Ciruas dan Nusa Bangsa Pontang. 

      Siang, sekitar pukul 11.03, rombongan dari IP2N dan KPAD tiba di Saung Baca Insan Desa disambut oleh pengurus Saung Baca dan adik-adik binaan Saung Baca Insan Desa. Kemudian beliau-beliau diarahkan untuk beritirahat sejenak ke dalam saung Baca dengan nuansa kesederhanannya. Saling bincang-bincang dengan pengurus dan pendiri Lentera Surosowan, Kang Mardi. 

      Gambar: Sambutan Tuan Rumah Saung Baca Insan Desa LS

      Acara disambut oleh Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Serang, Ibu Hj. Laelatul Akhadiyah, S.Sos. Kemudian disusul dengan sambutan dari tuan rumah atau Ketua Lentera Surosowan sekaligus mewakili Keluarga Besar Saung Baca Insan Desa, Kang Sumardi, S.Pd. Dalam sambutannya Kang Mardi menyampaikan ucapan terimakasih atas segala kunjungannya dan permohonan maaf apabila kurang berkenan dalam penyambutan maupun keadaan tempat. Sekaligus disampaikan beberapa program yang sedang berjalan dan program unggulan Komunitas Lentera Surosowan. Setelah tuan rumah memberikan sambutan disusul oleh Bapak Yus Rusman BBA sebagai Ketua Ikatan Purnabhakti Perpustakaan Nasional RI sekaligus mewakili dan amanah Perpusnas Jakarta. Beliau memaparkan program-program nasional dari IP2N dan dalam kesempatan ini bisa berkunjung ke Banten khususnya Kabupaten Serang. 

      Setelah sambutan selesai, dilakukan penyerahan Bantuan buku kepada Lentera Surosowan sebanyak 500 eksemplar buku dan penandatanganan berita acara oleh kedua belah pihak. Turut hadir pula, Kepala Desa Kabupaten Serang, Camat Kecamatan Bojonegara dan Pegiat Taman Baca. Acara ditutup dengan doa yang di pimpin oleh Ustadz Humedi sekaligus pembimbing Saung Baca Insan Desa dan tokoh masyarakat Desa Kertasana. Hadir pula mobil perpustakaan Keliling yang dihadirkan untuk adik-adik binaan Saung Baca Insan Desa. 

      Dengan kehadiran buku-buku baru, semoga menambah keberagaman isi buku dan dapat memancing kita semua untuk belajar dan berproses di Saung Baca Insan Desa menghidupkan kegiatan dikampung agar lebih bermakna dengan kegiatan bermanfaat. 

      Senin, 19 Desember 2016

      PENGUMUMAN HASIL SELEKSI VOLUNTEER BEBENAH PENDIDIKAN BANTEN



      Berdasarkan hasil seleksi dan musyawarah yang terdiri dari seleksi administrasi dan interview, Panitia Bebenah Pendidikan Banten Tahun 2017, berikut ini nama-nama yang lolos untuk mengikuti kegiatan Bebenah Pendidikan Banten Tahun 2017:

      NO NAMA L/P ASAL KAMPUS
      1 Afan Abdul Zabar L UNJ
      2 Galung Triko L UPN
      3 Nurul Rohmah P UNJ
      4 Mutiara Aisha Maghfira P UI
      5 Siti Ayu Marsinah P UNJ
      6 Siti Nur Kholifah P UNJ
      7 Nilta Alfina P UIN-SH Jakarta
      8 I Gusti Putri Jayanti P UI
      9 Annisa Imansari P UNJ
      10 Asep Rizki Subagja L UNJ
      11 Friska Aviyanti Lestari P UNJ
      12 Suci Sri Setiowati P UNJ
      13 Anis Setianingrum P IPB
      14 Silvi Mustika P IPB
      15 Gyshella Adelia P UNJ
      16 Rizka Amalia R P UNJ
      17 Hafshah Shafya P UNJ
      18 Omarwati  P UIN Jakarta
      19 Lisa Oktaviani Kholifah P UNJ
      20 Aldila Gayatri Putri  P UNJ
      21 Selvy  PP  SEBI
      22 Alil Aalama P UNJ
      23 Meita P PNJ
      24 Wanda Retno P Poltekes Banten
      25 Siti Sarah  P UIN Jakarta
      26 Meisa Nur Aliza P UI
      27 Silvy Misye Agatha P UNJ
      28 Annisa P UII Yogyakarta
      29 Reni  P UIN Jakarta
      30 Ziah  P UIN Jakarta
      31 Fitri Wulandari  P STITM Tempurejo-Ngawi
      32 Jundi Subghatullah L UNJ
      33 Syahrul Aziz  L UNJ
      34 Irfan Fahrul Hakim L UNJ
      35 Hasan Abdullah  L UIN Jakarta 
      36 Arrahim  L UNINDRA 
      37 Saskia  P UNJ
      38 Zhi Zhi Oktaviani Dela P P UNJ
      39 Izzah P UIN-SH Jakarta 
      40 Yoan  P UNJ

      Terimakasih atas antusiasme peserta semua, semoga yang belum bisa bergabung bisa mengikuti kegiatan Lentera Surosowan lainnya. Tetap semangat dan menebar kebermanfaatan.

      Salam Akselerasi Pendidikan


      Panitia BPB 2017
      Page 1 of 6123Next