Our Feeds

Rabu, 09 Maret 2016

#NgobrolInspirasi Bersama Komunitas Kampung Sarjana




Dalam rangka meningkatkan kapasitas di internal dan menjalin silaturrahmi dengan beberapa komunitas khususnya di UNJ, Komunitas Lentera Surosowan kembali mengadakan #NgobrolInspirasi. kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 2016, bertempat di Panggung Fakultas Bahasa dan Seni UNJ. Komunitas Lingkar Inspirasi, Sahabat Guru Dompet Dhuafa, Komunitas Sukabaca.com, turut hadir dalam agenda rutin tersebut. Agenda #NgobrolInspirasi pada pertemuan ini mengundang Muhammad Ihsan, salah satu inisiator Kampung Sarjana sebagai narasumber . 

Berbagi Butuh Pembiasaan

Ketika berbicara tentang bergerak untuk bermanfaat, apakah harus dengan persepsi  “dibayar”?, apakah jika tidak dibayar bisa totalitas dalam bergerak?. jawabannya “Bisa”. Ada generasi yang tidak dibayar namun bisa totalitas. Mereka adalah generasi Rosulullah dan para sahabat ketika menyebarkan ajaran islam pada waktu itu. Berbagi yang tidak dibayar itu butuh pembiasaan. Akan terasa sulit jika kita lulus nanti untuk bergerak jika sejak masih menjadi mahasiswa belum terbiasa untuk berbagi dan berkontribusi. Berbagi pun bisa dimulai dari hal yang sangat kecil.

Kampung Sarjana

Pada tahun 2010 lalu, Ka Ihsan dan teman-teman BEM UNJ melakukan perjalanan ke Kampung Cibuyutan, Bogor. Di tahun berikutnya, mereka bersama BEM UNJ tergerak untuk mengadakan bakti sosial kampus selama tiga hari. Ada inspirasi-inspirasi sosial selama melaksanakan  disana. Berbekal media seadanya, dilakukanlah publikasi ke seluruh penjuru sosial media tentang keadaan di kampung Cibuyutan. Inspirasi tersebut mendorong mereka untuk mengabdi selamanya disana. Tahun 2013, Komunitas Kampung Sarjana dibentuk. Kampung Sarjana adalah komunitas yang focus dalam bidang pendidikan daerah. Dengan semangat membangun visi untuk menghasilkan 10 Sarjana Taqwa untuk 1 kampung. Kedepan, 10 sarjana inilah yang akan menjadi penggerak dikampungnya. Mereka yang akan terus di dorong menjadi ekskalator perubahan untuk membuat kampung tersebut menjadi lebih unggul. 

Saat ini, remaja yang baru duduk di bangku SMA terdiri 2 orang, sisanya adalah masih berada pada jenjang SD dan SMP.  Program Kampung Sarjana 70% dirancang untuk membina anak-anak dan para remaja di kampung tersebut. Keterlibatan orang tua anak mempunyai porsi 20% dan masyarakat 10%. Anak-anak dilatih dan dibiasakan untuk ikut berpartisipasi dalam hal teknis. Hal ini bertujuan agar mereka terbiasa melayani dan menjalin komunikasi dengan masyarakat disana. Lagi, butuh pembiasaan untuk berbagi dan berkontribusi. Program kampung Sarjana meliputi Jendela Dunia untuk Cibuyutan, Beasiswa Sarjana Taqwa, Liter Aksi, Jelajah Kampus dan Festival Kampung Sarjana. Mengenai pendanaan, Kampung Sarjana membuka ladang amal bagi siapapun yang ingin memberikan donasi. 

Dua tahun kemudian, pada tahun 2013 Kampung Sarjana diresmikan untuk menjadi sebuah yayasan. Hal ini bertujuan untuk mengakselerasi kegiatan-kegiatan dan untuk menjaga kredibilitas, profesionalitas, aset-aset dan lain sebagainya. Mimpi dari sebuah Kampung Sarjana adalah membuat sekolah di Cibuyutan. Walau perjalanan masih cukup panjang, sedikit demi sedikit dilakukan untuk mencapai akhir manis Kampung Sarjana. 

Kegiatan #NgobrolInspirasi dibuka sesi diskusi dan sharing-sharing tentang keunggulan maupun kelemahan yang dimiliki antar komunitas. Dari kegiatan tersebut, para peserta yang hadir saling terbuka dalam rangka mendorong diri untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat. (MJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar